PENGALAMAN ADALAH INSPIRASI MENULISKU

Moderator: Mr. Bams

Narasumber: Eva Hariyati Israel, S.Com

Oleh : Abraham Tefa, S.Pd

Resume: 19


PENGALAMAN JADI INSPIRASI MENULIS


TENTANG NARASUMBER

Kelas menulis online gelombang 15 dalam jadwal belajar malam ini, kedatangan seorang narasumber guru muda energik penuh presatasi. Beliau adalah Eva Hariyati Israel, S.Com. Walau masih muda namun sejumlah aktivitas yang dilakukan sebagai penulis maupun menjadi narasumber untuk berbagai kegiatan menunjukkan Bu Eva adalah sosok dengan segudang pengalaman. Beberapa aktivitas yang dilakukan selain menjadi guru, di antaranya adalah pengelola rumah belajara, instruktur K13 tingkat provinsi dan beberapa kegiatan lainnya yang melibatkan Bu Eva seperti menulis dan menerbitkan buku pada penerbit mayor.

BERGABUNG DI GROUP BELAJAR ONLINE

Sebuah kebanggaan bagi Bu Eva karena dalam masa pandemi covid-19, semua aktivitas dibatasi sehingga kegiatan belajar mengajar pun harus dilakukan dari rumah. Tapi Bu Eva memperoleh kesempatan dari Omjay untuk bergabung dalam group belajar menulis online. Melalui group ini, Omjay dan kawan-kawan membagikan ilmu pengetahuan tentang menulis dan mengembangkan potensi diri, demi memaksimalkan pelayanan terhadap peserta didik terutama di masa Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Awal bergabung di group, Bu Eva ditempatkan dalam gelombang 7 kelas belajar menulis online bersama Omjay. Hal positif yang didapat setelah bergabung di group adalah setiap perserta belajar termasuk Bu Eva dibimbing oleh para pakar dibidangnya masing-masing. Sebut saja Wijaya Kusumah sebagai Guru Bloger Indonesia, Akbar Zainudin konsultan pendidikan dan penulis buku bestseller, hingga Prof. Richardus Eko Indrajid Guru Besar sekaligus Rektor salah satu Universitas di Indonesia. 

BELAJAR MENULIS DARI YANG SEDERHANA

Seperti yang alami oleh peserta belajar pada gelombang-gelombang sebelumnya. Bu Eva sebagai peserta belajar online gelombang 7 pun dibimbing dan dilatih dari hal-hal yang mudah dan sederhana dalam menulis.  Setiap hari mereka berlatih menulis 3 paragraf, pertama dari ide-ide yang di lemparkan Omjay ke group gelombang 7. Awalnya Bu Eva berpikir Omjay kok mengajak mereka menulis dengan tema-tema seperti kucing, siomay, anak bayi, tentang apa saja yang dilemparkan Omjay ke grupnya. Dengan tema-tema sedemikian, peserta belajar diharapkan bisa merangkai kata hingga minimal 3 paragraf. 

Hari demi hari kian bertambah, pengalaman baru pun banyak didapat peserta belajar online. Dengan hadirnya narasumber-narasumber yang luar biasa, menginspirasi dan menambah semangat menulis para peserta belajar termasuk Bu Eva makin besar.  Dari awal yang hanya menulis minimal 3 paragraf (pentigraf), hingga menuangkan resume materi dalam tulisan di blog.  Setiap peserta wajib membuat resume dan memposting di blog. Pengalaman luar biasa yang menghantarkan Bu Eva bisa melahirkan sebuah buku pertama.

Setelah berkutat dengan latihan menulis selama beberapa waktu, Bu Eva pun merasa percaya diri untuk, mengeksploasi dan elaborasi konsep dari setiap Narasumber yang dihadirkan hingga akhirnya ia dapat mewujudkannya menjadi sebuah Aksi Nyata menulis dan melahirkan buku yang berjudul Kelas maya –Membangun Ekosistem E-Learning di Rumah belajar. Buku ini pula yang dengan izin Allah berhasil lolos evaluasi dan diterbitkan oleh penerbit Andi. Dan saat ini baru berselang 7 bulan sejak Bu Eva bergabung dalam group belajar menulis online, ia sudah merampungkan tulisan menjadi 2 buah buku. Salah satu buku sudah diterbitkan penerbit Mayor (penerbit Andi), satunya lagi dalam tahap editing, berjudul Optimalisasi Model-Model Pembelajaran Inovatif. Masih ada  1 buku lain yang saat ini masih dalam proses penulisan dengan judul Belajar Merdeka, Merdeka Belajar.

Sungguh sebuah perjuangan yang tidak sia-sia. Awalnya yang hanya untuk menyibukkan diri karena merasa terkurung di rumah saja akibat pandemi covid-19, namun setelah bergabung dalam sebuah komunitas  baik yang diisi oleh orang bertalenta dan berhati tulus melayani, ternyata hasilnya adalah sebuah prestasi yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya. 

DITANTANG MENULIS OLEH PROFESOR

Dalam jadwal belajar menulis online bersama Omjay gelombang 7, kini gilirannya Prof. Richardus Eko Indrajit, yang akan membagikan ilmu menulis. Saat materi berakhir Prof. Eko mengajak sekaligus menantang peserta belajar untuk siapa yang mau berkolaborasi menulis bersamanya. Namun waktu menulisnya hanya satu minggu saja. Malam itu tidak ada satu pun peserta belajar yang langsung mengiakan ajakan Profesor termasuk Bu Eva. Dalam hati Bu Eva berkata GILA menulis seminggu bisakah? Begitu berkecamuknya pikiran yang kalut karena ia seorang penulis pemula, Bu Eva pun tidak yakin bisa menyelesaikan buku tersebut. 

Sampai pada siang hari, dihari berikutnya Omjay melemparkan sederet tema yang ditawarkan oleh Prof. Eko dan meminta menjawab siapa yang bersedia, dipersilahkan copi paste dan tuliskan nama serta nomer hp. Bu Eva membaca setiap tema yang ternyata keren-keren semuanya. Bu Eva lebih tertarik lagi karena tema-tema terkait IT. Meski sebagai Guru TIK ia merasa belum memiliki potensi untuk menuliskan konsep-konsep tema yang ditawarkan Prof. Eko waktu itu. 

Melalui perenungan panjang, Bu Eva sampai pada sebuah kesimpulan untuk menjawab tantangan itu demi membuktikan kemampuannya bahwa ia bisa menulis buku. Setelah merasa yakin dengan mengirim nama dan nomer hp, lalu Bu Eva pun diterima dan digabungkan dengan 21 orang lainnya dalam group menulis bersama Prof. Eko.

UPAYA MENJAWAB TANTANGAN

Usai memutuskan menerima tantangan, Bu Eva mulai menyusun main map tentang buku yang akan ditulis. Mainmap ini dibuat dengan berpedoman pada buku Man Jadda Wa Jadda yang ditulis oleh Akbar Zainudin. Mainmapnya lalu  dituangkan ke dalam outline yang hari itu juga diterima dan disetujui oleh Prof Eko saat disodorkan. Jawaban Prof Eko waktu itu VERY GOOD. 

Berbagai upaya pun dilakukan Bu Eva sekarang untuk menjawab tantangan. Ia mulai menghimpun dan membuka sejumlah referensi, bahkan membeli buku. Termasuk buku dari bapak Akbar tentang UKTUB panduan lengkap menulis buku dalam 180 hari. Referensi lain didapat yang dari Omjay. Dengan referensi yang ada Bu Eva mulai menulis sambil belajar. Ia belajar tahap membuat daftar isi yang dikembangkan dari mainmap. Berdasarkan panduan yang dipedomani menulis dalam 180 hari, tapi tuntutan kelas menulis dalam 1 minggu. Sungguh suatu kondisi yang sangat memberi tekanan hinggat membuat shok peserta menulis.

Memasuki hari ke 2, Bu Eva berhasil menyerahkan outline buku yang akan ditulis. Cover buku pun dibuat Prof. Eko dan ini menjadi penyemangat bagi Bu Eva. Rasa sukacita yang tidak bisa diungkapkan seolah-olah bukunya sudah selesai padahal baru covernya saja. 

Hari-hari selanjutnya terus diisi Bu Eva dengan semangat menulis yang berkobar-kobar. Fokus yang tetap tertuju kepada menulis dengan target waktu satu minggu tanpa buang buang waktu. Seluruh konsentrasi dicurahkan untuk menulis. Benar-benar Bu Eva berada dalam kegilaan menulis hingga sudah mau tidurpun rasanya otak masih berfokus dan berpikir ide apalagi yang harus ditambahkan dalam tulisan. 

Tenggat waktu seminggu menulis benar –benar memaksa Bu Eva melawan segala keinginan tubuh. Mengantuk pun hilang dengan sendirinya kala ia sudah fokus menggerakkan jemarinya di atas keyboard laptob dalam menulis. Bu Eva dengan lancar merangkai kata menuangkan ide.  Ia merasa seolah sudah ahli menulis padalah baru kemarin ia belajar.

Keteguhan hati dan fokus disertai doa yang tiada putusnya sambil menulis, akhirnya berbuah manis. Buku yang ditulis Bu Eva pun selesai. Sungguh sebuah pengalamn yang tak akan terlupakan. Ternyata ia dapat membuktikan bahwa ia bisa menulis Buku dalam seminggu, bersanding dengan Prof Eko.

Hasil usaha yang tidak sia-sia. Setelah buku yang ditulis dan dikirim ke Prof Eko usai dikoreksi, lalu buku tersebut di kirim ke penerbit. Berselang 2 minggu kemudian waktunya penerbit mengumumkan hasil  Evaluasi tentang tulisan yang lolos untuk diterbitkan di penerbit Andi. Alhamdulillah 9 orang dari 21 orang penulis yang berkolaborasi dengan Prof. Eko. Bukunya berhasil diterima tanpa revisi. Termasuk bukunya Bu Eva sebagai salah satu yang diterima tanpa revisi. Luar Biasa. Kepuasan bathin yang tak ternilai harganya.

PENGALAMAN JADI INSPIRASI MENULIS

Keberhasilan menulis buku pertama sebagai hasil belajar bersama Omjay, dalam group belajar menulis online lantas tidak membuat Bu Eva berpuas diri dan berhenti berkarya. Buku pertama Bu Eva yang dihasilkan dengan perjuangan yang tidak gampang, adalah sebuah pengalaman yang nenjadi inspirasi buat Bu Eva untuk menulis buku-buku berikutnya. Selain pengalaman menulis buku, pengalaman sehari-hari dalam pengabdian pun menjadi inspirasi.

Pengalaman yang dilalui Bu Eva, sebagai sahabat Rumah belajar memberinya inspirasi untuk menulis tentang Kelas Maya rumah belajar, Pengalaman sebagai Instruktur kurikulum 2013 sebagai inspirasi ia menulis buku Optimalisasi Model-Model Pembelajaran Inovatif. Saat ini Bu Eva sebagai calon pendamping Guru penggerak angkatan pertama setelah mengikuti bimtek pendamping selama  9 hari , ia terinspirasi lagi menulis buku dengan judul Belajar Merdeka, Merdeka Belajar. Buku ini sudah setengah jalan walau baru bab 1. Semoga Bu Eva dapat menyelesaikan bukunya ini.

Demikian kisah inspiratif Bu Eva saat berhasil menulis buku dari hasil belajar dan pengalaman berkarya. Semoga bermanfaat bagi kita semua yang membaca dan menyimak tulisan ini. 

PESAN 

Satu hal semoga bisa menjadi motivasi bagi kita semua, ketika kita menulis dengan niat berbagi akan ada jalan. Allah akan membukakan jalan dan mempertemukan kita dengan orang-orang hebat yang luar bisa menginspirasi dan selalu berbagi. Sebuah prinsip yang selalu dipegang Bu Eva saat ini, semakin dibagi semakin tak terbatas. Dan ini sebuah kebenaran, semakin kita niat berbagi ada saja ide-ide yang muncul dalam pikiran dan hati kita. Bu Eva sendiri menjadi saksi nyata dari kebenaran ini. Sejak awal yang hanya berniat belajar menulis untuk berbagi dengan peserta didik dalam masa pandemi covid-19, ternyata setelah  pecah telur Buku pertama terbit semakin ia termotivasi untuk menghasilkan karya karya yang lainnya.

Selain niat, hal lain yang ingin disampaikan adalah SEMANGAT. Kekuatan semangat inilah yang akan menggerakkan kita. Semangat jugalah yang akan membuat kita bisa mengolah pikir, rasa, dan karsa serta raga menjadi tenaga yang akan menggerakan kita dari dalam untuk berada dalam kegilaan menulis.  Bu Eva sendiri sudah membuktikan itu semua. Ketika semangat itu menyala dengan baik, semua halangan, rintangan akan terlewati dengan mudah. 

Setelah Niat dan semangat, selalu yakinkan pada diri sendiri bahwa Allah melihat kesungguhan   ihtiar kita mulai menulis. Allah akan buka simpul-simpul ide dalam diri kita. Ikuti saja alurnya biarkan dia larut dalam kegilaan menulis jangan dibendung. Saat semuanya dijalani dengan niat yang tulus ditambah semangat yang berkobar-kobar serta doa yang tiada putusnya berharap Allah berkuasa memberi jalan, niscaya keajaiban dapat diterima pada waktu yang tepat tanpa ditunda-tunda.

Demikian resume ke-19 saya saat ini, semoga bermanfaat bagi kita semua, semangat!

Salam Guru Hebat, Salam literasi.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

IDE DALAM MENULIS

Berbagi pengalaman Menulis Bersama Cikgu Tere