BERBAGI ILMU BERSAMA PAK SIGIT

 

Moderator : Bunda Kanjeng
Narasumber: Sigit Suryono, S.Pd, M.Pd


KEGAGALAN AWAL SEBUAH PRESTASI
Oleh: Abraham Tefa, S.Pd

Pada akhir minggu ke 3, malam ke 9 dalam acara belajar online bersama Omjay gelombang 15, saat ini kami kembali didampingi Bunda Kanjeng sebagai moderator. Hadir sebagai narasumber kali ini Bapak Sigit Suryono. Beliau lahir di Sleman, 20 Nopember 1976 dari pasangan Bapak Giyono SW dan Ibu Wagimen. Pak Sigit mengajar di SMP Negeri 1 Wonosari Gunung Kidul DIY dari tahun 2005 sampai sekarang.

Berbagai aktivitas yang melibatkan Pak Sigit sesuai yang tertera pada profil yang diberikan, saya mencatat jumlahnya ada 10. Namun dalam perkenalan Pak Sigit hanya menyebutkan 4 yakni sebagai duta rumah belajar Kemdikbud, duta sains P4TKIPA, admin FB komunitas rumah belajar Kemdikbud, ketua MGMP IPA Kabupaten Gunung Kidul, dan juga pengurus PPII DIY mulai tahun 2020.

Memulai pembelajaran Pak Sigit menyampaiakn kepada kami semua peserta belajar online bahwa Beliau hadir sebagai narasumber malam ini, berbeda dengan narasumber-narasumber terdahulu, yang telah menulis dan menerbitkan sejumlah buku. Pak Sigit menggambarkan materi yang akan diberikan, berkaitan dengan berbagai prestasi yang pernah diraih dan peran orang-orang yang berada dibalik kesuksesannya. 

Sederet prestasi sudah diraih Pak Sigit. Prestasi yang pernah dicapai mulai dari juara tingkat Kabupaten, tingkat Provinsi bahkan tingkat Nasional. Prestasi tertinggi yang pernah diraih adalah sebagai Juara 1 Guru SMP Berprestasi tingkat Nasional tahun 2015. Upah dari juara itu Pak Sigit mendapat penghargaan penyerta seperti anugerah gubernur DIY, penghargaan dari Kemdikbud dan juga Mendapat Satya Lencana bidang Pendidikan dari Presidean RI tahun 2016 dan memperolehn kesempatan belajar singkat ke Australia tahun 2016.

Prestasi yang diraih Pak Sigit tidak diperoleh dengan mudah. Pengalaman Pak Sigit  di masa sekolah adalah siswa yang tidak dianggap dan jauh dari prestasi, bahkan saat kuliah S1 di UNY Pak Sigit hampir drop out dan baru lulus setelah 7 tahun kuliah. Masa kuliah yang panjang yang ditempuh Pak Sigit karena saat menempuh kuliah S1 beliau mengikuti organisasi kemahasiswaan sampai senat falkutas, kemudian mempunyai usaha sablon dan juga rental komputer serta mengajar di beberapa sekolah walaupun belum selesai kuliah. Hal positif yang didapat Pak Sigit dari proses panjang saat kuliah S1 adalah ini nilai-nilai perjuangan, komunitas dan juga kerja keras yang bisa terapkan setelah bekerja menjadi Guru.

Awal meniti prestasi Pak Sigit dimulai saat diterima menjadi pegawai negeri di SMP Negeri 1 Wonosari tahun 2005. Semua rasa gagal dan rasa malu dihilangkan. Kesempatan berprestasi bermula dari saat diberi peluang mengikuti kegiatan pemilihan simposium guru tingkat Propinsi DIY tahun 2006. Rasa percaya diri menjadi modal ketika mengikuti kegiatan tersebur walaupun masih CPNS,  sementara peserta yang lainnya adalah guru-guru pengurus MGMP setiap mapel di DIY.

Pak Sigit dalam menghadapi guru-guru senior dan berpengalaman saat mengikuti simposium,  beliau menjalaninya sebagai proses pembelajaran. Banyak hal yang dipelajari dari para ketua MGMP diseluruh propinsi DIY dan seluruh mapel yang hadir dalam kegiatan simposium tersebut. Hal yang diperoleh antara lain yaitu: Untuk menjadi juara dalam kompetisi maka harus memiliki produk yang unggul dibandingkan dengan kompetitor yang lain. Produk unggulan berupa karya tulis yang baik, dari sebuah hasil penelitian yang relavant dan tentu didukung oleh presentasi yang baik pula.
Berdasarkan pengalaman ini Pak Sigit dibawa pada sebuah kesimpulan, bahwa untuk bisa menjadi orang yang berprestasi yang dibutuhkan adalah: 
  1. Belajar sejak dini dengan orang-orang hebat. 
  2. Pelajari ilmu dari orang-orang hebat tersebut dengan model ATM (amati tiru modifikasi)
Model ATM ini bisa diterapkan di manapun tempat dan keberadaan kita untuk berprestasi sesuai dengan bidang dan kemampuan kita masing-masing. Bagi penulis maka untuk bisa menghasilkan buku yang hebat dekatlah dengan para penulis. Bagi para progamer agar bisa hebat maka belajarlah dari para progamer lewat hasil karya mereka. 

Adapula tips yang diberikan Pak Sigit untuk mengikuti setiap kompetisi apapun. Tips dimaksud adalah:
  1. Memiliki karya yang unggul
  2. Karya tulis ilmiah sesuai dengan gaya selingkungannya
  3. File Prensentasi yang baik
  4. Kesiapan mental saat presentasi 
  5. Fokus presentasi pada isi naskah dan tidak boleh melantur.
Dengan memiliki karya unggul, melakukan pendataan dan juga pengarsipan yang baik terhadap setiap dokumen pribadi sebagai rekam jejak atau portofolio, menjadi modal untuk mengikuti kompetisi diajang seleksi guru berprestasi. Pak Sigit mencontohkan dirinya memiliki hampir semua surat undangan, surat tugas, dan juga bukti dokumentasi semua kegiatan yang pernah diikuti sejak tahun 2006 hingga tahun 2015. Semua dokumen diarsipkan pada map dan ditaruh di rak ruang kerjanya. Itu sangat membantu saat proses mengikuti lomba guru berprestasi.

Keberhasilan Pak Sigit sebagai juara 1 guru berprestasi tingkat nasional tidak serta merta langsung berhasil. Terdapat sejumlah kegagalan yang pernah dialaminya.  Catatan kegagalan yang pernah dialami Pak Sigit saat mengikuti even-even tingkat Nasional sebanyak 7 kali, diantaranya: 1) Seperti NITC tahun 2009 Pak Sigit gagal karena tulisannya kurang bisa diterima oleh juri (kurang mengigit). 2) Inobel 2009 karya medianya bagus sekali namun Pak Sigit gagal karena tidak fokus dalam mempresentasikan karyanya. 3) Tahun 2012 di ajang ki hajar Pak Sigit kalah karena presentasi saya dengan kompotitor lain. 4) Tahun 2013 di ajang FIG kalah karena Penelitian Tindakan Kelasnya hanya 1 siklus walupun sudah dibawakan buku yang membolehkan 1 siklus selesai asal masalah sudah selesai, (gaya selingkung Pak Sigit yang salah). 5) Kemudian tahun 2013 Pak Sigit  baru juara 2 gupres tingkat kabupaten. 6) dan 7) Tahun 2014 k dan tahun 2015 di ajang Mobile Edukasi kalah karena media kompotitor lebih baik.

Walau ada sejumlah kegagalan yang pernah dialami Pak Sigit sebagaimana digambarkan diatas, namun ada sebuah kata mutiara yang masih dipegang hingga sekarang. Kata-kaat mutiara yang didapat dari Ibu Kandung Pak sigit yang berbunyi  "kalah cacak menang cacak", artinya kalah maupun menang merupak hal yang biasa.  Kata mutiara ini sekaligus menjadi pelecut semangat Pak Sigit untuk mengikuti berbagai event perlombaan. Berkat dukungan dari orang tua, dan juga dari istri serta anak-anak setiap event lomba yang Pak Sigit ikuti pasti akan dilakukan dengan penuh perjuangan dan tidak disiapkan asal-asalan.

Usaha dan ketekunan Pak Sigit berbuah manis. Setelah melalui perjuangan dan usaha bangkit dari kegagalan-kegagalan masa lalu, tahun 2015 Pak Sigit meraih Juara 1 Guru SMP Berprestasi tingkat Nasional. Keberhasilan lain semakin mudah diperoleh  seperti menjadi salah satu peserta terbaik literasi tingkat nasional tahun 2017, Duta Rumah Belajar terinovatif tahun 2018, Duta sains P4TKIPA, dan juga prestasi terakhir adalah mendapat anugrah Alumni Berprestasi Sarjana Adi Manggala Bidang Pendidikan tahun 2020 pada saat dies Natalis UNY yang ke 56.

Semua catatan tentang kegiatan yang sudah dilakukan selalu dievaluasi dan dicatat dalam jurnal Pak Sigit. Kegiatan sehari-hari Pak Sigit di berbagai event tercatat baik di webnya http://cige.info Web ini merupakan catatan jurnal sejak tahun 2009 yang awalnya melalui http://fisikasmp.wordpress.com

Pada bagian akhir penyampaian materi, Pak Sigit berbagi tips kepada kami jika mengikuti ajang kompetensi baik unrtuk diri sendiri maupun untuk anak didiknya.  Beberapa tips ini antara lain: 
  1. Mempersiapan diri dengan sebaik-baiknya, karya yang akan kita ikuti lombakan (kecuali masih tahap awal karena hanya ingin mencoba berhasil/tidak ya gagal/tidak),
  2. Karya yang kita ikutkan dalam lomba bukan karya yang instan. Artinya karya yang kita buat tidak maksimal karena hanya membuat karya saat akan ada lomba, namum siapkanlah karya yang dibuat itu jauh hari bahkan mungkin 1 tahun pengerjaan sehingga didalamnya ada jiwa dan roh, semangat kita.
  3. Jika kita lolos ke nasional perlu di lihat kembali apasih yang akan dinilai saat kita mengikuti lomba tersebut, apakah karyanya ataukah prensentasinya (hal ini ingat penting saat kita mengikuti suatu lomba)
  4. Siapkan diri, pribadi, mental dan juga fokus pada lomba.
  5. Saat presentasi lomba fokus pada materi yang akan kita sampaikan, jangan sampai keluar dan menyimpang dari presentasi yang kita siapkan karena akan banyak memakan waktu.
Demikian catatan hasil belajar online malam ke 9. Pencerahan yang didapat dari seorang kreator berprestasi, pengetahuan baru yang menambah perbendaharaan pengetahuan menulis yang kiranya mempermudah saya dalam mewujudkan impian menulis sebuah buku.
Salam Literasi!

Komentar

  1. Mantap sudah kesembilan resumenya,

    Salam literasi..

    BalasHapus
  2. Mantap, padat bernas Pak resumenya..๐Ÿ‘

    BalasHapus
  3. Semoga kita semua juga bisa berprestasi seperti pak sigit ya pak Abraham. Aamiin

    BalasHapus
  4. Saya pernah bermimpi pacaran sama gadis cantik tapi gak jadi karena KEBURU BANGUN dan gak usaha.

    Semoga impian kita terwujud ya, Pak. Tapi susah juga. Kalau keburu bangun, mimpi kita buyar, kalau lanjut tidur, mimpi tinggallah mimpi. BANGUN dan LAKUKAN! Salam kembali.

    BalasHapus
  5. Komplit. Seperti bakso pakai mi dan telur.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

IDE DALAM MENULIS

PENGALAMAN ADALAH INSPIRASI MENULISKU

Berbagi pengalaman Menulis Bersama Cikgu Tere